Mahasiswa dan pimpinan DPRD Parepare melakukan sidak ke pasar. | Foto : Dokumentasi |
Hal ini sebagai tindak lanjut perjanjian dari unjuk rasa yang digelar Senin 11 April, kemarin. Dari hasil sidak, mahasiswa mengaku menemukan minyak goreng curah dijual di atas Harga Ecer Tertinggi (HET).
"Kami menemukan keganjalan, yaitu harga minyak tidak stabil. Ada beberapa harga minyak yang naik sangat tinggi, ada juga dugaan pemasok yang menjual minyak dengan harga tinggi. Kami masih dalami kalau terbukti ada mafia minyak di pasar mau tidak mau pemerintah dan aparat harus mengeksekusi. Kami sebagai mahasiswa mencari kebenaran untuk kepentingan masyarakat," kata Presma IAIN Parepare, Muhammad Zaldy, Selasa 12 April.
Foto : Dokumentasi |
"Ada memang item barang yang harganya naik, namun itu masih dalam batas kewajaran,” katanya.
Dia juga mengaku bahwa stok minyak goreng di pasar tersedia. Harganya juga kata dia, sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Harga di toko retail dan penyalur sesuai dengan keputusan pemerintah. Minyak goreng curah Rp14.000 per liter dan kemasan Rp15.500 per kilogram,” tutupnya. (asm/pi)