Notification

×

Vaksin Booster Dapat Dibeli Tahun 2022

Senin, 13 September 2021 | 17.46 WIB Last Updated 2021-09-13T09:46:42Z

 

Menteri Kesehatan

PAREPAREINFORMASI.COM - Pemerintah Republik Indonesia akan menyiapkan 241,3 juta dosis vaksin ketiga (booster) untuk 212,7 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2022.


Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyarankan vaksin dosis ketiga (booster) nantinya dapat dibeli masyarakat umum sesuai merek vaksin yang dipilih.


"Kita harapkan akan terbuka, rakyat bisa membeli vaksin sendiri, jenis vaksin kita tentukan yang mendapat EUA. Dan orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, sama seperti membeli obat di apotek," kata Budi melalui kanal YouTube DPR RI dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (13/9).


Tawaran yang diberikan oleh Menteri kesehatan ini untuk vaksin dosis ketiga,sebab tahun 2022 pemerintah hanya menggratiskan 91,8 juta saja bagi peserta BPJS kesehatan pada golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI).


Budi juga mengatakan akan mengoptimalkan vaksin dalam negeri dengan beberapa kriteria sebagia berikut.


Pertama, mereka yang melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia sehingga menghasilkan bibit vaksin sendiri. 


Kedua, mereka yang menggunakan bahan baku vaksin dari Indonesia.


Ketiga, bagi mereka yang pengemasan vaksin dilakukan di Indonesia.


"Vaksin tahun depan yang akan menjadi prioritas dibeli negara adalah yang diproduksi negara," ungkapnya.


Selain itu, estimasi kapasitas produksi vaksin dalam negeri sebanyak 462 juta yang mencukupi kebutuhan vaksinasi program pemerintah dan mandiri.


Senada, untuk vaksin Merah Putih dari Unair dengan platform inactivated virus dan vaksin Merah Putih dari LBM Eijkman dengan platform protein based akan memproduksi setidaknya 120 juta dosis selama 2022.


Kemudian, vaksin produksi Bio Farma (Vaksin BUMN) dengan platform protein based produksi 77 juta, lalu vaksin produksi JBio-Zifivax dengan platform protein based sebanyak 50 juta dosis, dan vaksin Bio Farma yang memproduksi bulk Sinovac dengan 138 juta dosis.


Selanjutnya, vaksin produksi Kalbe Farma dengan olahan Sinopharm sebanyak 55 juta dosis. Kemudian, vaksin berteknologi mRNA produksi PT Etana hasil transfer teknologi dengan Yuxi Walvax Biotechnology, China, sebanyak 12 juta dosis. Serta, vaksin Genexine produksi Kalbe Farma sebanyak 10 juta dosis.


(hi)

×
Berita Terbaru Update