Notification

×

Kocak! Disangka Warung, Keluarga Ini Ternyata Makan di Rumah Orang

Kamis, 07 Januari 2021 | 19.00 WIB Last Updated 2021-01-07T11:19:42Z

 

Sekeluarga makan di rumah orang, disangka warung. [Facebook/azam.mahat]

PAREPAREINFORMASI.COM - Liburan bersama keluarga merupakan momen yang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Dengan liburan bersama, hubungan di tengah-tengah keluarga akan menjadi semakin dekat dan harmonis. Selain itu liburan juga mampu mengurangi kejenuhan akibat aktivitas sehari-hari. Saat liburan bersama keluarga, seringkali terjadi hal yang lucu dan menggelitik.


Seperti yang dialami oleh Azam Mahmat dan keluarganya ketika berlibur. Berawal ketika ia bersama istri, ayah, dan dua orang anaknya liburan di Pantai Timur untuk merayakan tahun baru. Namun saat perjalanan menuju penginapan yang terletak di Pasir Pekan, ia dan keluarganya melihat orang ramai mengantre di sebuah warung.


Melihat warung yang ramai itu, Azam ingin mampir untuk makan bersama keluarganya esok hari. Ia berpikir makanan di situ pasti enak karena terlihat banyak orang yang rela mengantri. Setibanya di depan warung tersebut, Azam dan keluarganya disambut ramah. Rombongan itu kemudian masuk ke warung untuk makan bersama.


"Setelah sampai, terlihat ada empat orang yang sedang duduk dan minum, bahkan saya disapa ramah oleh seorang pria di situ menyarankan agar memeriksa angin ban mobil karena seperti kempes. Kami masuk ke warung itu, anak-anak saya duduk, terlihat ada beberapa jenis lauk yang terhidang. Ada ayam percik, kari kambing, sambal etok. Dalam hati berkata wahh enakk nih," kata Azam, Selasa (5/1/2021).


Namun rupanya warung makan yang ia datangi bersama keluarga itu merupakan tempat yang tak terduga. Disangka warung makan, ternyata tempat yang didatangi tersebut merupakan rumah orang.


Pria berusia 39 tahun itu mengatakan, keramahan orang-orangnya ditambah susunan kursi dan meja serta terdapat beberapa lauk yang terhidang membuat ia sekeluarga tidak menyadari ada sesuatu yang aneh. Hingga tiba saatnya memesan minuman.


"Waktu istri saya tanya anak-anak mau pesan minum apa, tiba-tiba seorang perempuan menghampiri meja kami dan membawa teh. Katanya kalau ingin air panas, nanti ia minta pembantu rumah membuatnya," kata Azam.


Mendengar perkataan perempuan itu, Azam merasa tidak enak hati. Ia teringat dengan kejadian seseorang yang makan di rumah orang lain yang dikiranya warung makan.


"Spontan saya bertanya, 'ini bukan warung ya buk?'. Perempuan itu berkata, 'bukan ini rumah saya'," ungkap Azam.


Seketika Pria yang berprofesi sebagai guru itu merasa malu. Ia bergegas minta maaf dan ingin segera pamit dari tempat tersebut. Namun dihalangi oleh pemilik rumah. Wanita pemilik rumah tersebut memanggal anak-anak Azam dan mengambilkan lauk.


"Awalnya tak enak makan karena malu, tapi mereka ambil juga makanan," ujar Azam.


Ketika itu akhirnya Azam dan pemilik rumah mengobrol mengenai keramaian antrian di hari sebelumnya. Pemilik rumah menjelaskan bahwa itu bukanlah pelanggan, tapi para tamu yang datang untuk acara syukuran di rumahnya.


"Rupanya mereka membuat acara syukuran, orang yang mengantri semalam bukalah pelanggan namun para tamu yang ikut datang," ungkap Azam.


Azam Mahmat tak menyangka kisahnya itu menjadi viral ketika dibagikan di media sosial. Ia hanya bermaksud sekedar mengabadikan cerita lucu yang ia alami bersama keluarganya. Azam mengatakan bahwa pelayanan suami istri pemilik rumah itu sangat baik.


[Facebook/azam.mahat]



Selain itu masakannya juga sangat enak. Bahkan anak perempuan Azam sempat ingin tambah nasi karena saking enaknya. Azam sempat ingin membayar makanan yang telah dikonsumsi oleh ia dan keluarganya. Namun pasangan suami istri pemilik rumah itu menolaknya.


"Sebelum pulang, sempat ingin bayar, mereka benar-benar tidak mau menerima. Saya doakan mereka dimurahkan rezeki dan hanya Allah yang mampu membalasnya," kata Azam.


"Sungguh insiden yang terjadi ini kenangan manis dan lucu di awal tahu yang memang tak akan kami lupakan sampai kapanpun," tutup Azam.


×
Berita Terbaru Update