Foto. : Dok/ist |
Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono menegaskan, pengemudi mobil patroli yang melakukan penabrakan bukan anggota Polri, melainkan sopir ekspedisi dari PT Trans Anugrah Ekspresindo yang dipercaya Mabes Polri.
"Setelah kita melakukan penelusuran dan kita lakukan pendalaman, maka kami mendapatkan informasi bahwa ternyata kendaraan tersebut (mobil patroli) memang betul merupakan kendaraan dinas Polri. Namun statusnya masih kendaraan dinas yang proses pendistribusian dari Mabes Polri," jelasnya, Rabu (9/11/2022).
Kendaraan dinas tersebut lanjut Andiko, merupakan jenis barang pengadaan yang harus didistribusikan kepada satuan-satuan wilayah dari Mabes Polri.
"Jadi mobil dinas tersebut sedang dalam proses pendistribusian yang dipertanggungjawabkan oleh atau berada di penguasaan dari pihak ekspedisi yang dipercaya Mabes Polri," tuturnya.
Andiko membeberkan identitas pengemudi mobil patroli tersebut yang melakukan penabrakan.
"Driver yang ditunjuk oleh PT Trans Anugrah Ekspresindo inisial I (59), asal Makassar, yang memang bekerja sebagai Driver ekspedisi," beber Andiko.
Kata Andiko proses penyidikan insiden tersebut masih berlanjut, pengemudi dan kendaraan dinas tersebut telah diamankan malam kemarin, di mana posisi kendaraan tersebut telah sampai di Mamuju, Sulawesi Barat.
" Setelah kami berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Barat, kami berhasil mengamankan pengemudi beserta unitnya," ujarnya.
Sementara, pihak keluarga korban, Neni mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi aparat kepolisian Polres Parepare yang berhasil mengamankan pengemudi itu.
"Saya ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak Polisi yang sudah bekerja keras sampai pelaku penabrak lari bisa ditangkap. Alhamdulillah, kami sudah dipertemukan. Kami keluarga besar mengharapkan perhatiannya pada saat itu. Namun sayangnya tidak dilakukan," ucapnya.
"Kami dari pihak keluarga juga mengerti, mungkin (Sopir) merasa takut atau bagaimana, tapi itikad baik yang kami tunggu. Setelah kami dipertemukan sopir tersebut telah mengakui kesalahannya," sambungnya.
Neni mengaku, akan atur damai dengan penabrak itu, karena dirinya merasa kasihan dengan keadaannya.
"Karena pekerjaannya sebagai sopir dan tidak ada manusia yang menginginkan musibah. Keluarga besar kami ikhlas menerima cobaan, insya Allah ada hikmah dibalik semua ini," tutur Neni di Press Room Polres Parepare.