 |
| foto : Taufan Pawe Walikota Parepare |
Data yang diterima,ada 310 nakes yang belum mendapatkan insentif pada periode tersebut yaitu Puskesmas dan RSU A.Makkasau dengan rincian, Dokter ahli 40 orang, Dokter umum 23 orang, Bidan atau perawat 173 orang, dan tenaga kesehatan lainnya 74 orang.
Jamaluddin Achmad, Kepala BKD Kota Parepare mengungkapkan,Pemkot Parepare telah menyiapkan anggaran Rp1,6 Miliar dan tinggal menunggu validasi dari insepktor.
“Berdasarkan arahan Bapak Walikota, Pemkot akan membayar insentif melalui refocusing anggaran. Untuk tanggal pasti pencairan belum ada, tapi tinggal tunggu validasi dari insepktorat dan bisa dipastikan dalam waktu dekat,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (9/7).
Ia juga menambahkan telah menyiapkan anggaran untuk tunggakan insentif nakes ditahun 2021.
“Termasuk juga tahun 2021, uangnya sudah siap tetapi agak terlambat karena tunggu dokumen lengkap. Hampir Rp20 miliar kita anggarkan di refocusing anggaran,” tambahnya.
Terpisah,Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menjelaskan pembayaran insentif nakes awalnya menjadi kewajiban Kementrian Kesehatan.Tetapi, Pemkot Parepare mengeluarkan kebijakan untuk mengcover insentif nakes dengan anggaran APBD Pemkot setelah berkoordinasi dengan BPK dan Inspektorat.
“Salah satu intervensi yang saya lakukan dalam memberikan hak-hak nakes sebagai ujung tombak yakni kebijakan penganggaran insentif nakes yang terhenti September 2020 lalu. Kami koordinasikan dengan BPK, dan BPK juga menilai bahwa kebijakan itu normatif dalam upaya penyelamatan di tengah situasi Covid-19,” jelas Taufan Pawe.
(Am)
